Jakarta - Pemerintah Jepang
meminta pemerintah Indonesia
mengirimkan lebih banyak peserta
magang untuk memenuhi
permintaan bidang konstruksi
sebagai persiapan penyelenggaraan
Olimpiade tahun 2020 dan
rekonstruksi akibat kerusakan pasca
gempa bumi dan tsunami tahun
2011. Program pemagangan ke
Jepang ini akan mulai dilaksanakan
mulai tanggal 1 April 2015 sampai
dengan tanggal 31 Maret 2021
dengan mengikuti prosedur resmi
yang selama ini telah dilakukan
pemerintah kedua negara.
Hal tersebut terungkap dalam
pertemuan Menteri
Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri
dengan Presiden (CEO) IM Japan
Mr. Kyoei Yanagisawa, di kantor
Kemnaker, Jakarta, Senin (11/5).
Hanif menyambut baik adanya
permintaaan peningkatan peserta
magang ke Jepang. Program
pemagangan ini diyakini mampu
meningkatkan kompetensi dan
keterampilan kerja serta
mempersiapkan wirausaha mandiri
lulusannya. “Kita menyetujui
permintaan pemerintah Jepang
untuk memperbanyak peserta
magang ke Jepang di bidang
konstruksi dan pembuatan kapal.
Kita sepakat bekerjasama dalam
program re-entry yang juga bisa
dimanfaatkan para lulusan
pemagangan untuk kembali ke
sana, “ kata Menaker.
Program kerja magang di Jepang
ini merupakan kerja sama
Kemnaker dengan International
Manpower Development of Medium
and Small Enterprises Jepang yang
dimulai pada tahun 1993 (sekarang
disebut IM).
Hanif mengatakan, program
pemagangan re-entry ini dapat
diikuti oleh peserta yang telah
menyelesaikan program
pemagangan selama tiga tahun
telah pulang ke tanah air. Namun
dikhususkan bagi mantan atau
lulusan pemagang di bidang
kontruksi dan pembuatan kapal.
Program ini dapat diikuti juga oleh
peserta yang belum selesai masa
pemagangannyajmasih
melaksanakan program, tanpa
harus pulang dulu ke tanah air
dapat langsung melanjutkan
program magang lanjutan, dengan
syarat antara peserta dan
perusahaan telah terjadi
kesepakatan.
Menurut Hanif, pelaksanaan
pemagangan ini merupakan salah
satu langkah konkrit dalam
mempersiapkan kualitas sumber
daya manusia menjelang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015. Pemerintah terus
mempersiapkan tenaga kerja
berkualitas yang siap bersaing
secara global. “Manfaat utama
yang akan dirasakan peserta
program pemagangan di dalam dan
luar negeri dapat mendorong untuk
meningkatkan kompetensi kerja
yang profesional pada tingkat lebih
tinggi dalam persaingan SDM di
era globalisasi ini,” kata Hanif.
Program magang di Jepang ini
bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi pemuda Indonesia di
bidang industri, meningkatkan
keterampilan kerja, menambah
wawasan ilmu pengetahuan serta
meningkatkan etos kerja. Pada
tahun 2015, Kementerian
Ketenagakerjaan menargetkan
penempatan peserta magang kerja
ke Jepang sebanyak 2.500 orang.
Para peserta magang bakal
ditempatkan di sekitar 500
perusahaan yang menyediakan 60
jenis kejuruan kerja.
Sampai dengan bulan Januari 2015
pesertamagang yang telah
diberangkatkan sebanyak 35.426
orang.Peserta magang ke Jepang
yang telah kembali ke tanah air
sebanyak 29.971 orang, dan masih
melaksanakan program magang
sebanyak 5.455, kata Hanif.
Selama bekerja magang di Jepang,
para peserta magang dilindungi
oleh asuransi dan jaminan
kesehatan sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan di Jepang. Selain
itu mereka pun mendapatkan
penghasilan/gaji secara rutin.
Untuk tahun pertama, peserta
pemagang mendapat gaji magang
80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan.
Selanjutnya untuk tahun kedua
akan mendapatkan gaji magang
90.000 yeng (Rp 9,2 juta) yen dan
tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2)
yen. Dan setelah lulus program
pemagangan akandiberi uang
bantuan permodalan.
Sumber: Berita Satu.com/Siprianus Edi Hardum/AF
meminta pemerintah Indonesia
mengirimkan lebih banyak peserta
magang untuk memenuhi
permintaan bidang konstruksi
sebagai persiapan penyelenggaraan
Olimpiade tahun 2020 dan
rekonstruksi akibat kerusakan pasca
gempa bumi dan tsunami tahun
2011. Program pemagangan ke
Jepang ini akan mulai dilaksanakan
mulai tanggal 1 April 2015 sampai
dengan tanggal 31 Maret 2021
dengan mengikuti prosedur resmi
yang selama ini telah dilakukan
pemerintah kedua negara.
Hal tersebut terungkap dalam
pertemuan Menteri
Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri
dengan Presiden (CEO) IM Japan
Mr. Kyoei Yanagisawa, di kantor
Kemnaker, Jakarta, Senin (11/5).
Hanif menyambut baik adanya
permintaaan peningkatan peserta
magang ke Jepang. Program
pemagangan ini diyakini mampu
meningkatkan kompetensi dan
keterampilan kerja serta
mempersiapkan wirausaha mandiri
lulusannya. “Kita menyetujui
permintaan pemerintah Jepang
untuk memperbanyak peserta
magang ke Jepang di bidang
konstruksi dan pembuatan kapal.
Kita sepakat bekerjasama dalam
program re-entry yang juga bisa
dimanfaatkan para lulusan
pemagangan untuk kembali ke
sana, “ kata Menaker.
Program kerja magang di Jepang
ini merupakan kerja sama
Kemnaker dengan International
Manpower Development of Medium
and Small Enterprises Jepang yang
dimulai pada tahun 1993 (sekarang
disebut IM).
Hanif mengatakan, program
pemagangan re-entry ini dapat
diikuti oleh peserta yang telah
menyelesaikan program
pemagangan selama tiga tahun
telah pulang ke tanah air. Namun
dikhususkan bagi mantan atau
lulusan pemagang di bidang
kontruksi dan pembuatan kapal.
Program ini dapat diikuti juga oleh
peserta yang belum selesai masa
pemagangannyajmasih
melaksanakan program, tanpa
harus pulang dulu ke tanah air
dapat langsung melanjutkan
program magang lanjutan, dengan
syarat antara peserta dan
perusahaan telah terjadi
kesepakatan.
Menurut Hanif, pelaksanaan
pemagangan ini merupakan salah
satu langkah konkrit dalam
mempersiapkan kualitas sumber
daya manusia menjelang
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015. Pemerintah terus
mempersiapkan tenaga kerja
berkualitas yang siap bersaing
secara global. “Manfaat utama
yang akan dirasakan peserta
program pemagangan di dalam dan
luar negeri dapat mendorong untuk
meningkatkan kompetensi kerja
yang profesional pada tingkat lebih
tinggi dalam persaingan SDM di
era globalisasi ini,” kata Hanif.
Program magang di Jepang ini
bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi pemuda Indonesia di
bidang industri, meningkatkan
keterampilan kerja, menambah
wawasan ilmu pengetahuan serta
meningkatkan etos kerja. Pada
tahun 2015, Kementerian
Ketenagakerjaan menargetkan
penempatan peserta magang kerja
ke Jepang sebanyak 2.500 orang.
Para peserta magang bakal
ditempatkan di sekitar 500
perusahaan yang menyediakan 60
jenis kejuruan kerja.
Sampai dengan bulan Januari 2015
pesertamagang yang telah
diberangkatkan sebanyak 35.426
orang.Peserta magang ke Jepang
yang telah kembali ke tanah air
sebanyak 29.971 orang, dan masih
melaksanakan program magang
sebanyak 5.455, kata Hanif.
Selama bekerja magang di Jepang,
para peserta magang dilindungi
oleh asuransi dan jaminan
kesehatan sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan di Jepang. Selain
itu mereka pun mendapatkan
penghasilan/gaji secara rutin.
Untuk tahun pertama, peserta
pemagang mendapat gaji magang
80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan.
Selanjutnya untuk tahun kedua
akan mendapatkan gaji magang
90.000 yeng (Rp 9,2 juta) yen dan
tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2)
yen. Dan setelah lulus program
pemagangan akandiberi uang
bantuan permodalan.
Sumber: Berita Satu.com/Siprianus Edi Hardum/AF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar